Tuesday, May 12, 2015

Api, Angin & Air


 



Materi.
Naskah ini sepenuhnya bersumber dari Alkitab Perjanjian Lama dan Baru yang diramu dan disusun dengan maksud untuk menghidupkan kembali konteks kesejarahan turunnya Roh Kudus, sepuluh hari kemudian dari saat kenaikan Tuhan Yesus ke surga.

Penempatan Dalam Liturgi.
·         Sebelum PROSESI, sebagai prolog, atau
·         Sesudah KATA PEMBUKA, sebagai elaborasi pesan Pentakosta, atau
·         Sebelum pembacaan LEKSIONARI, sebagai pengantar bacaan.

Pemain & Properti.
Tiga orang pemain, berperan sebagai tokoh API, ANGIN dan AIR.

Semuanya berpakaian hitam atau warna yang mewakilinya (merah, kuning, biru).

Narasi.
Api     : (sambil menunjuk kepada AIR & ANGIN)    Air…..Angin….
Air      : (sambil menunjuk kepada API & ANGIN)    Api…..Angin…..

Angin   : (sambil menunjuk kepada AIR & API)    Air…..Api…..
Api     : Pembebasan umat TUHAN diawali dengan…..
Air     : …..api yang menyala-nyala.
Angin   : Suara TUHAN menyemburkan nyala api.          (Mzm. 29 : 7).
Api    : Musa menggiring domba gembalaannya ke seberang padang gurun, dan sampailah ia ke gunung  Allah, yakni gunung Horeb.                       (Kel. 3 : 1).
Air     : Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.        (Kel. 3 : 2).
Angin : Bukankah firman-Ku seperti api dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?     (Yer. 23 : 29).
Api     : Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.     (Kel. 3 : 2).
Air     : Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar     (Mzm. 29 : 8).
Api     : Pembebasan umat TUHAN senantiasa dilakukan dengan api…..
Air     : …..dan juga dengan angin.
Api     : Terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat  dan awan padat di atas gunung,          (Kel. 19 : 16).
Angin : dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.            (Kel. 19 : 16).
Api     : Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.                             (Kel. 19 : 17).
Air     : Suara TUHAN menyemburkan nyala api.       (Mzm. 29 : 7).
Api     : Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap,  karena TUHAN turun ke atasnya dalam api;            (Kel. 19 : 18).
Angin : Asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.                     (Kel. 19 : 18).
Air     : Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya  dalam guruh.     (Kel. 19 : 19).
Api     : Umat Allah memperingati pembebasan mereka dari Mesir melalui tiga perayaan:
Angin : Hari Raya Paskah, atau Hari Raya Roti Tanpa Ragi;
Api     : Hari Raya Shavuot atau Pentakosta……50 hari sesudah Hari Raya paskah
Air     : Dan Hari Raya Tabernakel (Pondok Daun).
Api     : Karena Tuhan Allah telah berfirman:
Air     : "Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku.”                                                          (Kel. 23 : 14).
Angin : “Hendaklah engkau memperingati Hari Raya Paskah, disaat panen pertama di musim semi.”
Api     : “Hendaklah engkau memperingati Hari Raya Pentakosta, sebagai ungkapan syukur atas hasil panenmu…..
Angin : …..dan pengingat bagi kamu saat turunnya Taurat-Ku.”
Air     : “Hendaklah engkau memperingati Hari Raya Tabernakel, ketika panen sudah selesai…..
Angin : …..disaat kalian mengumpulkan hasil panen.”
Api     : Setiap tahun waktu diadakan ketiga perayaan itu, semua orang laki-laki harus datang beribadat kepada-Ku, TUHAN Allahmu.                                             (Kel. 23 : 14).

(jeda sebentar untuk mengisyaratkan pergantian pokok cerita)
Air     : (sambil menunjuk kepada API & ANGIN)   Api…..  Angin…..
Angin : (sambil menunjuk kepada AIR)   Air…..
Api     : Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.              (Kis. 1 : 3).
Air     : Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,……                                                      (Kis. 1 : 4a).
Angin : yang – demikian kata-Nya – "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."   (Kis. 1 : 4b – 5).
Api     : Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.                             (Kis. 2 : 1).
Angin : Suara TUHAN menyemburkan nyala api.       (Mzm. 29 : 7).
Api     : Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras…..                                                                         (Kis. 2 : 2a).
Air     : Engkau yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,…..                                                 (Mzm. 104 : 4).
Api     : …..yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk…..                                                       (Kis. 2 : 2b).
Angin : …..segala yang tahan api, haruslah kamu lakukan dari api, supaya menjadi tahir….                                   (Bil. 31 : 23).
Api     : …..dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.                             (Kis. 2 : 3).
Angin : Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?                        (Ul. 4 : 33).
Api     : Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.    (Kis. 2 : 4).

(jeda sebentar untuk mengisyaratkan pergantian pokok cerita)
Air     : (maju selangkah, sambil menunjuk kepada API)   Api…..
Angin : (maju selangkah, sambil menunjuk kepada API)   Api…..
Api     : (tetap diam, sambil menunjuk kepada AIR & ANGIN)  Air… Angin...
Air     : Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.     (Kis. 2 : 5).
Angin : Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.                                           (Kej. 11 : 1 – 2).
Air     : Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.                                               (Kis. 2 : 6).
Angin : Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."                                         (Kej. 11 : 4).
Air     : Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:…..”                                     (Kis. 2 : 7 – 8).
            Indonesia, Swedia, Palestina, dan penduduk Moskow, Jenewa and Beijing, Pretoria dan Kairo, Perancis dan Jerman, Mesir dan Libia?
Angin : Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."   (Kej. 11 : 5 & 7).
Air     : “…..kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."                       (Kis. 2 : 11b).
Angin : Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.      (Kej. 11 : 8).
Air     : Bukankah firman-Ku seperti api, …..dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?                     (Yer. 23 : 29).

(ANGIN dan AIR kembali ke posisi semula).

Api     : Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain:                                       (Kis. 2 : 12a).
Air     : "Apakah artinya ini?"                                        (Kis. 2 : 12b).
Api     : Tetapi orang lain menyindir:                             (Kis. 2 : 13a).
Air     : "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."       (Kis. 2 : 13b).
Api     : Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka:    (Kis. 2 : 14a).

(API dan ANGIN bertukar tempat)

Angin : "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan.”           (Kis. 2 : 14b – 15).

Air     : (sambil menunjuk kepada API)   Api…..
Api     : (sambil menunjuk kepada ANGIN & AIR)   Angin…..  Air…..

Angin : Tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir – demikianlah firman Allah – bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia;                     (Kis. 2 : 16 – 17a; Yl. 2 : 28a).
Api     : “Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."        (Yoh. 7 : 38b; Za. 14 : 8a).
Angin : Maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.      (Kis. 2 : 17b – 18; Yl. 2 : 28b – 29).
Air     : Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.                                              (Yoh. 4 : 14a).
Api     : …..air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.               (Yoh. 4 : 14b).
Angin : Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.                (Kis. 2 : 19).
Air     : Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.       (Kis. 2 : 20 – 21).
Angin : Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
       Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.         (Kis. 2 : 22 – 23).
Api     : Dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.        (Za. 12 : 10b).
Angin : Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.  (Kis. 2 : 32 – 33).
Air     : Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.                        (Za. 13 : 1).
Angin : Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.                      (Kis. 2 : 36).
Api     : Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:              (Kis. 2 : 37a).
Air     : "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" (Kis. 2 : 37b).
Api     : Jawab Petrus kepada mereka:                           (Kis. 2 : 38a).
Angin : "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."                       (Kis. 2 : 38b – 39).
Api     : Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya:
Angin : "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."             (Kis. 2 : 40).
Air     : Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.     (Mat. 3 : 10).

Api     : (sambil menunjuk kepada diri dan dua lainnya)  Api… Angin.. Air...

(API dan ANGIN kembali ke posisi semula)
Api     : Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.     (Kis. 2 : 44 – 45).
Air     : Dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut.              (Yes. 32 : 2a).
Api     : Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.                     (Kis. 2 : 46a).
Air     : Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,…             (Kis. 2 : 46b).
Angin : …..sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.               (Kis. 2 : 47a).
Air     : Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.                                             (Yes. 12 : 3).
Angin : Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.              (Kis. 2 : 47b).







Diadaptasi dan dialih-bahasakan dari naskah: The Fire, the Wind, the Water: A dramatic reading for Pentecost By Douglas Porter, March 2002.

Saturday, April 25, 2015

Kalender Gerejawi



Jika memerlukan pengaturan khusus atas hal ini, silahkan anda meninggalkan pesan.

Should you need any specific requirements on this matter, kindly leave your message.

Saturday, March 14, 2015

Notasi Angka

Bagi mereka yang menginginkan untuk mampu menulis partitur lagu dengan menggunakan notasi angka, maka dapat menggunakan font "notangka2" ciptaan Pdt. Yoas Adiprasetya.

Saya sudah menggunakannya beberapa tahun terakhir dengan hasil yang memuaskan baik untuk format DOC maupun PPT.

Link (tautan) paket "notangka2" adalah:
http://www.4shared.com/rar/Xv1BZk5Bce/NOTANGKA2.htm

Paket dalam kemasan "rar" diatas berisi:
1. Font notangka2 (ttf)
2. Cara melakukan instalasi font (txt)
3. Petunjuk penggunaan termasuk keyboard map (doc)
4. Contoh beserta "helping kit" dalam format DOC dan PPT.

Selamat mencoba!

Suplikasi Sabtu Sunyi 2015

T E M A:
Menghayati Kefanaan dengan Pengharapan Iman
LEKSIONARI:
Ayub 14 : 1 – 14; Mazmur 31 : 1 – 4, 15 – 16; 1 Petrus 4 : 1 – 8; Matius 27 : 57 – 66.
TUJUAN:
Umat mampu menghayati kefanaan dirinya dalam perspektif pengharapan iman, sehingga dimampukan menghadirkan keabadian kasih Allah dalam hidup sehari-hari.

Andaikata aku hidup di masa Tuhan Yesus,
Akankah aku menjadi pengikut-Nya yang setia?
Mengikut kemanapun Dia berjalan dan bermalam,
mendengarkan dan menyimak sabda-Nya.
Kata-kata-Nya sejuk, menghidupkan harapan kembali,
tatap mata-Nya lembut, melumerkan hati yang membesi.
Orang-orang berkata, Ia merubah air menjadi anggur,
Yang lain bercerita, Ia mencelikkan mata buta dengan liur.
Ikutkah aku karena terpukau pada perbuatan-Nya yang ajaib,
ataukah karena imanku kepada Dia yang akan melepaskanku dari dunia aib?
Ya Tuhan Yesus,
Jangan biarkan aku kering seperti air menguap dari dalam telaga,
Jangan jadikan aku seperti sungai surut sampai habis airnya,
hari demi hari, aku menunggu sampai masa pahitku reda.
………………………………………………………………………………………………

Andaikata aku hidup di masa Tuhan Yesus,
Akankah aku menjadi salah satu dari murid-Nya yang setia?
Mengikut kemanapun Dia berjalan dan berada,
dengan setia melayani-Nya, dengan sabar menerima orang mencerca.
Sabda Bahagia-Nya mencairkan ego diri sehingga rela melayani,
hardikan-Nya: “Hai iblis, enyahlah kau!” membukakan mata hati nurani.
Namun, salahkah aku untuk tetap berfikir sebagai manusia biasa,
durjanakah aku untuk mendamba Yesus sebagai Raja Dunia.
Mata batinku buta sehingga tidak kulihat, di bukit, Yesus dalam kemuliaan,
telinga nuraniku tuli untuk menyimak sabda-Nya sebagai nubuat pembebasan.
Ya Guru,
Aku berharap pada-Mu,
ya TUHAN, Engkaulah Allahku,
Engkau selalu memelihara aku.
………………………………………………………………………………………………


Aku hidup 2000 tahun sesudah Yesus; Aku hidup di masa kini.
Sudahkah aku menjadi pengikut sekaligus murid-Nya yang setia?
Aku sudah diajar, belajar dan mencoba mengerti,
tentang karya kasih Allah di dalam mencipta dan memelihara umat-Nya di bumi,
juga murka Allah terhadap umat-Nya yang menjauh lari.
Aku juga sudah diberitahu, mencari tahu dan berupaya mencerna,
sejauh apapun aku lari menghindar, sesabar itu pula tangan kasih-Nya terbuka,
Aku sudah diserahkan dan merelakan diri menyerah,
tak kuingat percikan dingin air baptis pada wajah tengadah,
tapi hingga kini kusadar, semua indra menggerakkan mulut mengikrar sumpah.
Aku ternyata sering lupa, keras kepala dan memberontak,
tidak seperti Yesus yang berpuasa dan membuat iblis terdepak,
aku menjadi burung pemakan bangkai dengan sayap ponggah mengepak.
Aku sudah sering disadarkan dan mencoba sadar, dalam kelu,
tidak seperti pengikut dan murid-Nya dahulu,
kebangkitan Yesus besok, aku tahu dan menunggu.

Ya Tuhan Allah Pencipta,
Ya Yesus Penebus dosa,
Segala sesuatu sudah mendekati kesudahannya,
mampukan aku menguasai diri dan waspada,
agar aku dapat senantiasa berdoa.
Diamlah di hati,
sehingga aku sungguh mampu mengasihi,
dan bersedia juga untuk mengampuni.