Thursday, May 1, 2014

Perenungan 3

Tujuh Kali Tujuh Puluh Tahun!
Tujuh kali tujuh puluh tahun
tanggal gigi-gigi tua, putih mata menjadi rabun
masa berubah era, bukan pohon berganti daun.
Waktu aku rindu,
mendamba uluran tangan-Mu,
aduh Gusti,
lama sekali aku menanti.
Saat derap bergegap,
sendiri berkutat merebut harap,
nafas kupacu, langkah seribu,
tertinggal di mana tadi Tuhanku?
Ya Allah,
aku jauh dan menjauh, sendiri menjelajah,
Engkau senantiasa ada, dekat, menebar rahmat,
bukalah sumpal telinga ini agar mendengar,
janji penebusan yang tak pernah pudar,
memohon kasih yang panjang sabar.

(Daniel 9 : 15 – 25a; II Timotius 4 : 1 - 5)

No comments:

Post a Comment